Berita / Riau / Pekanbaru

Jelang Pemilu 2024 Mendatang, Pencegahan Karhutla Jadi Prioritas Bersama

Jelang Pemilu 2024 Mendatang, Pencegahan Karhutla Jadi Prioritas Bersama

Ayobaca.id, Pekanbaru - Menjelang Pemilu 2024 yang akan datang, stakeholder di Provinsi Riau berkomitmen untuk melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di tahun 2023. 

Direktur Intelijen dan Keamanan (Dir Intelkam) Kepolisian Daerah (Polda) Riau Kombes Pol Sutrisno mengatakan, bahwa dialog ini digelar dalam rangka bersama-sama mencegah Karhutla di Riau apalagi menjelang Pemilu Tahun 2024. 

"Tujuan dari dialog hari ini tidak lain untuk memberikan gambaran sejauh mana kesiapan stakeholder kita dalam upaya penanggulangan bencana karhutla pada tahun 2023 ini," kata Kombes Sutrisno dalam dialog khusus Pencegahan dan Penanggulangan Karhutla tahun 2023 untuk Menciptakan Kamtibmas Kondusif Menjelang Pemilu 2024 di Provinsi Riau yang berlangsung di LPP TVRI Pekanbaru, Kamis (9/3/2023). 

Untuk diketahui bersama, pada tahun 2022 yang lalu, 1.219,3 hektare lahan di Riau terbakar selama periode Januari - Oktober 2022. Dalam hal ini ada 928 hektar dan 14 kasus yang ditangani, dengan jumlah 18 orang pelaku tindak pidana. 

Kemudian, untuk tahun 2023 ini dari Januari - awal Maret terdapat kurang lebih 10 hektar lahan terbakar.

Kombes Pol Sutrisno menyatakan berdasarkan analisa dari BMKG bahwa di wilayah Provinsi Riau ini akan mengalami tipe iklim Ekuatorial yaitu mengalami dua kali musim kemarau dan dua kali musim hujan. 

"Dimana bulan Februari - Maret itu musim kemarau pertama, nanti musim kemarau kedua Juni - September. Sedangkan, untuk musim hujan pertama pada bulan April - Mei dan musim hujan keduanya di bulan Oktober mendatang," ujarnya. 

Selain itu, pihaknya juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan Keputusan Gubernur Riau terkait dengan penetapan status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan. 

"Dengan ditetapkannya Keputusan Gubernur Riau, membuat kondisi karhutla di Riau ini menjadi perhatian kita bersama, agar kita dapat bersinergi untuk mengantisipasi, mencegah, dan menanggulangi karhutla yang dapat atau terjadi pada tahun 2023 ini, khususnya rentang waktu di musim kemarau," ungkapnya.

Sementara itu, Karo Ops Polda Riau Kombes Pol. R. Kasero Manggolo mengatakan, bahwa Polda Riau memberikan perhatian serius dalam mencegah terjadinya Karhutla di Riau. 

"Dalam rangka menyiapkan kesiapan personel terhadap Karhutla, kita selalu melakukan koordinasi dan konsolidasi. Kita siapkan personel khusus di tiap Polsek, dan mengedukasi masyarakat melalui Babinkamtibmas," ujar Kombes Kasero. 

Selain itu, Polda Riau juga menggunakan Dashboard Lancang Kuning untuk memantau fire spot dan melalui dashboard ini akan terintegrasi dari atasan sampai ke Polsek jika terjadi Karhutla di suatu wilayah. 

"Yang paling penting untuk diketahui, 90 persen kebakaran itu terjadi karena dibakar, bukan terbakar. Maka, sebelum kejadian Karhutla, kita lebih kepada memberi edukasi ke masyarakat untuk tidak membakar, dan mengedukasi ada potensi hukum yang dapat berlaku jika melanggar," tegasnya. 

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau M Edy Afrizal mengatakan bahwa berdasarkan prediksi BMKG, pada tahun ini, Karhutla lebih kering dari tahun lalu. Maka sebab itu, koordinasi dan kewaspadaan perlu terus ditingkatkan agar Karhutla tidak meluas di Riau. 

"Kita bekerja bersama, jika muncul hotspot jangan biarkan apinya membesar baru ditangani. Namun, kita juga bekerja dengan kecepatan dan keakuratan data. Kecepatan informasi dan penanganan sangat penting, karena di Riau karakter gambut, semakin lama ditangani semakin sulit dipadamkan," katanya.

Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah meminta kepada BPBD Kabupaten/kota untuk mempersiapkan peralatan, SDM dan selalu berkoordinasi dengan stakeholder lain. 

Di sisi lain, Sekretaris DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Riau, Djono Albar Burhan turut menyampaikan bahwa pihaknya juga komit agar kebakaran hutan dan lahan di Riau dapat dicegah. 

"Kami sudah surati 11 DPD Apkasindo se Riau, untuk mengimbau kepada petani agar bekerja sama dengan Polsek dan Polres di daerah, bersinergi untuk mencegah karhutla," sebut Djono Albar Burhan. 

Apkasindo sendiri juga membentuk Satgas Petani Sawit Anti Karhutla yang bertugas untuk berkoordinasi dan bersama-sama mencegah dan menangani Karhutla di Riau. (*)


Komentar Via Facebook :