Berita / Riau / Pekanbaru

Indra Pomi Dilantik Sebagai Ketua KTNA, Disketapang Optimis Sinergi Program Strategis

Indra Pomi Dilantik Sebagai Ketua KTNA, Disketapang Optimis Sinergi Program Strategis

Pelantikan Kepengurusan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Pekanbaru di bawah kepemimpinan Indra Pomi Nasution.

Ayobaca.id, Pekanbaru - Kepengurusan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Pekanbaru di bawah kepemimpinan Indra Pomi Nasution dilantik, Sabtu (11/3/2023).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Pekanbaru, Ir El Syabrina MM optimis bisa bersinergi dengan organisasi ini dalam pengembangan program-program strategis.

"Kita berharap dengan pelantikan ini, nantinya akan mampu meningkatkan daya dukung KTNA dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan nelayan di Kota Pekanbaru," ungkap El Syabrina.

Ia berharap semoga KTNA yang baru dilantik bisa membantu pemerintah dalam hal memajukan pertanian. Sebab disamping mereka sebagai pelaku mereka juga sebagai penyuluh, yang mana mereka sudah paham terhadap tanam-menanam ini.

"Sehingga diharapkan mereka bisa memberikan pemahaman kepada yang lain agar masyarakat itu bisa tertarik dan memanfaatkan lahan kosong ataupun pekarangan yang bisa dimanfaatkan untuk menambah ketahanan pangan baik untuk keluarga maupun masyarakat lainnya," tutur mantan Asisten II Setdako Pekanbaru tersebut.

Pelantikan dipimpin Ketua KTNA Riau, H Yusri disaksikan Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun, juga mantan wali kota, yang juga penerima pin emas dari Presiden RI,  Dr Firdaus ST MT di Zuri Hotel Pekanbaru.

Yusri, dalam sambutannya sangat yakin KTNA Pekanbaru di bawah kepemimpinan Indra Pomi akan mampu bersinergi dengan Pemerintah Kota Pekanbaru, khususnya dalam mengembangkan potensi pertanian di Kota Pekanbaru.

Yusri menyinggung bila saat ini pemerintah sedang menghadapi banyak persoalan, mulai dari inflasi, stunting, semuanya muaranya ada pada para petani.

"Hari ini trend inflasi, seluruh sekda, gubernur, bupati seindonesia concern pada masalah inflasi.Sebenarnya gampang Pak Wali, kasih saja kami, KTNA menanam, selesai Insya Allah," ungkap Yusri.

Yusri menjelaskan, memahami hal tersebut tidak harus membuat pemerintah pening. Dia mencontohkan  di Kampar, KTNA bersama Bank Indonesia menanam cabai di Kampar, tidak ada duitnya itu dari APBD, itu murni dari BI ditambah dari Bank Riau Kepri. "Itu percontohan nasional, awal mulanya dari Kota itu percontohannya," kata dia.

Yusri juga menegaskan, kalau pemerintah daerahnya komit kepada petani, maka dia yakin, permasalahan inflasi itu bisa diselesaikan. Kesejahteraan rakyat selesai, kemiskinan ekstrem selesai. Karena itulah, dia mengajak Pemko Pekanbaru untuk berangkulan dengan KTNA Kota Pekanbaru.

Sementara itu, Indra Pomi, dalam penjelasannya mengungkapkan, di Pekanbaru ada 579 kelompok tani dengan total jumlah anggota lebih dari 11.000 petani yang bergerak di 4 sektor usaha.

Terbentuknya kepengurusan KTNA Pekanbaru periode 2022-2027 ini, dijelaskan Indra Pomi target utamanya adalah inflasi. Karena itulah, dengan kepengurusan KTNA yang ada saat ini, yang menjadi tugas utama adalah bagaimana menjaga inflasi.

Apalagi, jelas Indra Pomi, sebentar lagi segera memasuki bulan puasa. "Kita tak mungkin menahan inflasi, tapi paling tidak, inflasi yang terjadi tidak sampai lebih tinggi dibandingkan tahun lalu," ungkap Indra Pomi.

Sambil bergurau, Indra Pomi juga mejelaskan mengapa target itu harus dicapai, tidak lepas dari tugas Sekretaris Kota Pekanbaru yang dia emban yang juga merangkap sebagai Ketua Tim Pengendali Inflasi Kota Pekanbaru.

"Karena ketua KTNA juga sekretaris daerah, maka seluruh anggota KTNA harus mendukung upaya menurunkan angka inflasi ini," sebut dia.

Di pundaknya, Indra Pomi menjelaskan, ada beberapa program strategis yang akan dilaksanakan. Mulai dari perluasan areal tanam untuk meningkatkan produtivitas pertanian, pengolahan lahan pertanian tanpa bakar, pengembangan ternak unggul, pembentukan kelompok usaha pengembangan pakan ternak serta terbentuknya kelembagaan petani berbasis korporasi, termasuk penerapan teknologi dalam upaya peningkatan produtifitas pertanian.

Indra menjelaskan, saat ini, salah satu yang menjadi persoalan bagi petani adalah ketika hasil pertanian banyak, harga jatuh. Karena itulah, kami minta dukungan bagaimana caranya memasarkan hasil pertanian ini. (*)


Komentar Via Facebook :