Ayobaca.id, Pekanbaru - Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru dibawah komando Alex Kurniawan, semakin gencar dan aktif dalam berbagai program strategis ketahanan pangan. 

Ada berbagai inovasi yang telah diciptakan. Sebut saja misalnya peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani, Pelaku Usaha Pangan melalui kegiatan Pengembangan Kawasan Mandiri Pangan (Kamapan), Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Revitalisasi dan penguatan kelembagaan petani, Pelaku Usaha Pangan melalui optimalisasi pemanfaatan Outlet Pangan PUAN BERSERI (Pemasaran Usaha Pangan Bersama Secara Lestari).

Pekan Pangan Madani (PPM), Pengembangan usaha tani berbasis agrobisnis dan agroindustry yang eduintanment melalui pembangunan Kawasan siCANTIG METAL (Lokasi Cadangan Pangan Terintegrasi Melek Teknologi) yang berlokasi di Kelurahan Agrowisata Kecamatan Rumbai Barat, Pekanbaru.

Pengembangan teknologi tepat guna serta pembangunan infrastruktur peningkatan kualitas ketahanan pangan.

Peningkatan itu diantaranya melalui pemanfaatan Layanan teknologi Informasi untuk layanan Publik Melalui aplikasi siTANGAN (Sistem Manajemen Informasi Ketahanan Pangan, siDIVA (Aplikasi digital FSVA/ Food Security Vulnerability Atlas) dan kegiatan lainnya. 

Bahkan berbagai testimoni khusus juga dilahirkan, misalnya dengan menyebut siTANGAN sebagai rumah virtualnya Disketapang dan Disketapang Berkabar sebagai rumah publikasinya. 

Agar informasi tersebut sampai kepada masyarakat yang penyebutannya juga diberi tagar khusus dengan sebutan #SobatPanganPKU, Disketapang menajanya dalam publikasi yang memadai dan mengikuti tren kekinian.

Hal ini tidak terlepas dari tindaklanjut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik yang mengamanatkan kewajiban kepada setiap Badan Publik untuk membuka akses bagi masyarakat agar mendapatkan informasi yang layak dan memadai. 

Dengan semangat tersebut pengemasan berita pun dibuat lebih menarik tanpa mengubah konten namun dengan bantuan pengolahan gambar digital maupun video sehingga memancing masyarakat untuk menikmati setiap berita yang disampaikan oleh Disketapang, bahkan diharapkan #SobatPanganPKU tersebut menunggu setiap update informasinya. 

Alex dalam penuturannya mengatakan bahwa produk jurnalistrik pemerintahan layaknya sebuah produk komersil lainnya, packaging memegang peranan penting untuk branding dan marketing, saat ini packaging bukan hanya untuk menjadi pelindung produk, tapi juga sebagai sumber informasi bagi konsumen dan daya tarik agar produk mampu bersaing dengan produk lainnya.

Begitupun dengan penyampaian informasi pemerintahan kepada masyarakat, harus menarik dan memadai. Makanya sedari awal kepemimpinannya di Ketahanan Pangan, Alex mencoba menaja informasi dengan berbagai pendekatan yang semuanya dilabeli dalam tim 'Disketapang Berkabar'.

"Kalau kita lihat sekarang packaging sebuah produk itu tidak hanya sebagai pelindung, namun lebih dari itu untuk mengambil daya tarik sebagai bagian dari marketingnya, begitupun dengan produk produk informasi di Disketapang ini," kata Alex saat diwawancarai di ruang kerjanya Selasa, (28/6/2022)

Dia menjelaskan, Kemasan Informasi yang menarik diharapkan mampu meningkatkan partisipasi dari semua pihak untuk Pembangunan Ketahanan Pangan yang lebih memadai. 

Alek mengatakan untuk pelabelan Disketapang Berkabar merupakan bagian dari upaya penyampaian informasi dengan pendekatan kekinian dan memadai.

"Disketapang Berkabar adalah label kami di bidang publikasi ketahanan pangan, mudah mudahan ini mampu menyerap partisipasi semua pihak dalam pembangunan ketahanan pangan di kota yang sama sama kita cintai ini," imbuhnya.

Ada yang menarik dalam penyampaian ini, Alex dalam penuturannya mengatakan pernah menantang anggota/ tim di Ketapang di awal kepemimpinannya untuk mampu menciptakan branding kegiatan-kegiatan strategis di Ketahanan Pangan untuk diperkenalkan ke khalayak ramai.

“Diawal kami memang pernah menantang anggota di Ketapang, apakah kita mampu melahirkan branding lewat kinerja kinerja kita di sini, Alhamdulillah berujung dengan dibentuknya Tim Disketapang Berkabar ini," tuturnya.

Secara memadai Disketapang Berkabar dilahirkan dalam rangka penyebarluasan informasi kegiatan kegiatan strategis di Lingkungan Dinas Ketahanan Pangan kota Pekanbaru.

Selain itu tim ini bertugas untuk mengintegrasikannya dengan layanan publik berbasis teknologi untuk menjamin penyelenggaran informasi di Ketahanan Pangan yang efektif, efisien dan memadai. 

Tim inipun sudah dituangkan dalam Keputusan Kepala Dinas Ketahanan Pangan kota Pekanbaru dengan nomor registrasi Kpts.521/DKP/041/2021 tertanggal 06 Januari 2021. 

Satu pesan menarik dari ayah tiga anak ini adalah Disketapang Berkabar hadir dalam rangka menghadirkan wajah pemerintah yang lebih ceria dalam balutan kekinian karena selama ini dia menganggap informasi yang dipublis terkesan kaku dan monoton.

"Selain memberikan edukasi, pendekatan informasi lewat Disketapang Berkabar lebih entertaint lah, karena selama ini informasi yang dihasilkan pemerintah bagi masyarakat lebih terkesan kaku dan monoton," jelasnya.

Hal ini sejalan dengan kacamata seorang praktisi komunikasi dan akademisi sebagaimana dikutip dalam dialog khusus Ketahanan Pangan Program TVRI Riau pada 22 April 2022 yang lalu, Komunikasi kata Nurul Huda, secara sederhana dapat dibedakan ke dalam jenis internal dan eksternal. 

Pemko Pekanbaru melalui Disketapang harus betul-betul memahami konsep ini. Dosen Hubungan Masyarakat pada Universitas Muhammadiyah Riau ini juga mengapresiasi atas pelabelan nama-nama inovasi yang dihadirkan oleh Disketapang yang unik dan cukup merakyat oleh masyarakat. 

Dan yang terpenting menurutnya dalam pengisian konten berupa data dan informasi yang diberikan harus betul betul dapat dipertanggungjawabkan. 

Bahkan Nurul juga menyebutkan bahwa jika inovasi ini betul-betul konsisten dalam penyajian data dan informasi yang update dan terintegrasi tentu akan dapat juga dimanfaatkan oleh Dunia Usaha dan Industri (DUDI) untuk kepentingan-kepentingan strategis mereka. 

Misalnya Nurul menyebutkan, orang dapat memantau informasi strategis semisalnya berapa ketersediaan pangan strategis disana, tingkat kebutuhan pangan dan tingkat harga yang ada. 

Ini mampu mengundang mata-mata pebisnis disini dan tentunya salah satunya akan mendatangkan impact positif dalam pembangunan ketahanan pangan di kota Pekanbaru ini. 

Bagi pembaca yang ingin melihat secara utuh pembahasan tentang Disketapang Berkabar ini, dapat di akses dalam laman Youtube Dinas Ketahanan Pangan Pekanbaru pada tautan berikut: https://www.youtube.com/watch?v=5rcZfwW9rRE

Sejauh ini kinerja-kinerja yang telah dirasakan sejak hadirnya Disketapang Berkabar diantaranya melayani permintaan informasi dan dokumentasi publik, baik secara offline maupun online atas permintaan pihak eksternal.

Diantaranya, merancang Berita untuk Publikasi, Mengelola informasi pada website www.disketapang.pekanbaru.go.id, laman medsos Facebook, Instagram dan YouTube Dinas Ketahanan Pangan Pekanbaru.

Melakukan kegiatan dokumentasi pengambilan gambar, video dan informasi lainnya, membuat video layanan masyarakat di bidang ketahanan pangan, membuat flyer (Iklan gambar) layanan informasi masyarakat 

Mengelola Informasi pada papan digital, membuat kalender hari hari besar dalam satu tahun dan menentukan prioritas yang akan diterbitkan flyer (iklan) yang mengedepankan edukasi kepada masyarakat 

Mengelola informasi harga pangan strategis sehingga layak untuk dipublikasikan, Menyusun draft logo logo produk produk IT maupun non IT guna publikasi yang memadai di Lingkungan Dinas Ketahanan Pangan.

Merekap respon respon netizen atas layanan produk produk berita, flyer dan informasi lainnya pada laman medsos Dinas Ketahanan Pangan, membuat survei kepuasan netizen atas produk produk layanan informasi Disketapang pada laman medsos

Mendata aplikasi aplikasi internal dan lintas sectoral (aplikasi di luar yang dibangun Dinas Ketahanan Pangan) yang digunakan oleh Dinas dalam rangka mendukung kinerja di Lingkungan Dinas Ketahanan Pangan dan menerbitkan Kalender Ketahanan Pangan dengan design ala Ketapang yang dilengkapi hari hari pangan selama satu tahun kalender. (*)