Berita / Riau / Pekanbaru

Begini Cara OJK Riau Meningkatkan Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan

Begini Cara OJK Riau Meningkatkan Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau, M Lutfi.

Ayobaca.id, Pekanbaru - Pada tahun 2023, indeks literasi keuangan di Riau merupakan yang tertinggi dari seluruh provinsi di Indonesia. Dengan nilai mencapai 67,27 persen. Kemudian, untuk indeks inklusi keuangan 85,19 persen.

Namun, Provinsi Riau tidak boleh larut bersenang dengan hasil indeks tersebut. Lantaran, berdasarkan Peraturan Presiden nomor 114 tahun 2020 dan Peraturan Menteri nomor 4 tahun 2021, tingkat inklusi keuangan ditargetkan mencapai 90 persen pada tahun 2024. Oleh karna itu, guna mencapai target sangat perlu di lakukan gerakan dan upaya secara massal oleh pihak terkait. 

Dikatakan, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau, M Lutfi bahwa pihaknya selalu berkomitmen dalam berkontribusi untuk meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan. Hal itu dibuktikan dengan adanya pagelaran Bulan Inklusi Keuangan (BIK) yang di lakukan serentak se-provinsi Riau.

“Untuk menjaga regulator, bersama Kementerian lembaga terkait dan juga industri keuangan serta berbagai pihak lainnya mempersiapkan strategi kebijakan dalam rangka mendorong tingkat literasi dan inklusi keuangan. Salah satunya yang dilakukan adalah melalui penyelenggaraan bulan inklusi keuangan yang dilaksanakan setiap bulan Oktober sejak tahun 2016,” katanya di Menara Dang Merdu BRKS, Kota Pekanbaru, Rabu (18/10/2023).

Dijelaskan, OJK dan seluruh industri jasa keuangan berkomitmen untuk mendorong peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional. Hal ini tercermin pada pilar ke dua kerangka struktur Master plant sektor jasa keuangan Indonesia tahun 2021-2025, yaitu mengembangkan ekosistem Jasa Keuangan terdapat program memperluas akses keuangan dan meningkatkan literasi keuangan masyarakat.

“Pilar ke dua ini selanjutnya menjadi suatu acuan penyusunan arah strategi peningkatan tingkat literasi dan inklusi keuangan yang dituangkan dalam strategi nasional 2021-2025. Dengan misi mewujudkan masyarakat Indonesia yang memiliki indeks literasi keuangan yang tinggi,” jelasnya.

“Nah jadi tadi berdasarkan data kita sudah mencapai 85 persen jadi untuk mencapai ke 90 rasanya enggak payah lagi ya mudah-mudahan target ini bisa kita capai dengan kegiatan yang kita lakukan pagi hari ini,” lanjutnya.

Sementara, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyakini tingginya indeks literasi dan inklusi keuangan dapat memimbulkan dorongan positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Tidak sampai di situ, menurutnya juga bisa mempercepat upaya penanggulangan kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan pada akhirnya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kami memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada OJK, seluruh industri jasa keuangan, kementerian terkait, dan lembaga terkait produk jasa keuangan atas upaya akselerasi pertumbuhan indeks inklusi keuangan, sebagai bagian dari upaya mencapai target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024," pungkasnya. (*)


Komentar Via Facebook :