Berita / Riau / Pekanbaru
Plh Sekda Riau Jadi Keynote Speaker Indikator Makro Ekonomi Riau, Ini Katanya
Ayobaca.id, Pekanbaru - Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, Indra, menjadi keynote speaker pada acara rilis Indikator Makro Ekonomi Riau terkini. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, Jumat (15/03/2024).
Dikatakan Plh Sekda Riau, Indra, atas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tentu mengucapkan terima kasih kepada pihak terkait yang telah menyelenggarakan agenda seperti ini. Menurutnya, hal tersebut dapat menjadi langkah penyebarluasan informasi sebagai bentuk pemahaman bagi berbagai pihak terkait serta bertujuan untuk pembangunan dan perekonomian di Provinsi Riau.
"Pemerintah Provinsi Riau menyambut baik kegiatan ini, karena informasi yang disampaikan melalui rilis ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi berbagai pihak terkait perkembangan pembangunan dan perekonomian di Provinsi Riau," ungkapnya, membuka sesi acara.
Dijelaskan, kondisi ekonomi Riau tahun 2023, memilik pertumbuhan senilai 4.21 persen, hal ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai sebesar 4.55 persen.
“Kondisi ekonomi Provinsi Riau dapat kami sampaikan pada tahun 2023, pertumbuhannya sebesar 4.21 persen. Ini terjadi penurun di banding tahun 2022 yaitu sebesar 4.55 persen. Beberapa indikator makro Provinsi Riau yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Tingkat Pengangguran Terbuka, Tingkat Kemiskinan menunjukkan tren yang semakin membaik. Indikator makro di 12 Kabupaten/Kota juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya,” jelasnya.
Diterangkan, pada peringkat pendapatan PDRB per kapita, Riau menempati posisi ke enam secara nasional. Dengan nilai per kapita mencapai 10.040,41 USD, dengan begitu menandakan status upper-middle income atau di atas PDB per kapita nasional.
"Pendapatan PDRB Provinsi Riau pada tahun 2023 menempati peringkat keenam di Indonesia dengan nilai per kapita sebesar 10.040,41 USD, menandakan status upper-middle income atau di atas PDB per kapita nasional," terangnya.
Dituturkan, struktur ekonomi Riau beralih dari kategori pertambangan dan penggalian ke industri pengelolaan. Kinerja perekonomian Riau tidak terlepas dari sisi fiskal daerah yang memiliki peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi.
“Kinerja perekonomian Riau yang tetap kuat tidak terlepas dari kinerja baik dari sisi fiskal. Kebijakan fiskal daerah memiliki peranan penting, salah satunya menjadi katalis bagi pertumbuhan sektor ekonomi daerah. Pada tahun 2023 realisasi APBD Konsolidasi di Provinsi Riau mencatatkan kinerja yang cukup menggembirakan,” tuturnya.
Diungkapkan, realisasi pendapatan daerah pada tahun 2023 mencapai Rp 35,78 Triliun atau 104,83 persen dari target. Dengan kontribusi signifikan dari pajak daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah, sehingga capaian ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
“Realisasi pendapatan daerah tahun 2023 tercatat mencapai Rp. 35,78 Triliun atau 104,83% dari target. Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya dengan pertumbuhan mencapai 21,83% (yoy). Peningkatan realisasi pendapatan daerah ini didukung oleh naiknya realisasi pajak daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang bersumber dari participating interest 10% dari pengelolaan blok migas oleh PT. PHR,” ungkapnya. (*)
Komentar Via Facebook :