Berita / Riau / Pekanbaru

Dua Hari Digelar, Pemko Pekanbaru Sudah Vaksin 11.639 Anak

Dua Hari Digelar, Pemko Pekanbaru Sudah Vaksin 11.639 Anak

Asisten I Setdako Pekanbaru Syoffaizal | Foto : Fauzan/Ayobaca

Ayobaca.id, Pekanbaru - Vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Kota Pekanbaru resmi dimulai secara massal pada Rabu 12 Januari. Hingga Kamis malam, sudah 11.639 anak mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama.

Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru targetkan, akhir Januari ini bisa merealisasikan sebanyak 72.112 anak atau 70 persen dari total target 103.017 anak selesai divaksin sebelum akhir Januari.

"Kita mengatur strategi bagaimana supaya capaian target vaksinasi anak 6 sampai 11 tahun bisa tercapai, minimal 70 persen atau sekitar 72.112 dari 103.017 orang sampai akhir Januari," kata Asisten I Setdako Pekanbaru Syoffaizal, kepada ayobaca.id, Jumat (14/1/2022).

Syoffaizal menyebut, sudah lakukan rapat koordinasi. Di dalam rapat itu, ada beberapa materi yang dibahas, seperti evaluasi pelaksanaan vaksin anak dan kendala yang dihadapi, upaya percepatan vaksin, jaminan ketersediaan vaksin bagi anak dan rencana pelaksanaan sosialisasi yang lebih masif.

"Berdasarkan pembahasan, maka kita sepakat membuat strategi untuk mencapai target yang disusun," kata dia.

Lanjutnya, untuk ketersediaan vaksin, akan diupayakan tercukupi sehingga 72.112 anak yang menjadi target bisa disuntik vaksin hingga akhir Januari. "Kalau sekarang, ketersediaan vaksin ada sekitar 13 ribu dosis. Jadi sedang kita upayakan untuk penambahan vaksin sesuai kebutuhan," jelasnya.

Pemko akan lebih gencar menyosialisasikan pelaksanaan vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun. Sosialisasi harus lebih masif lagi mengingat masih ada di antara orangtua yang belum memberikan izin ke anaknya untuk disuntik vaksin.

"Sehingga dengan masifnya sosialisasi, kita yakin para orangtua akan memberi izin untuk memvaksin anak mereka. Karena vaksin ini untuk kepentingan anak itu sendiri ke depannya," katanya

Sedangkan lokasi vaksinasi bagi anak, saat ini pelayanan masih difokuskan dengan langsung mendatangi sekolah. "Karena dalam aturan Kemenkesnya, itu disarankan ke sekolah-sekolah saja. Jadi sekarang seperti itu, belum ada strategi lain seperti mengumpulkan di satu tempat," kata dia. (Fzn)


Komentar Via Facebook :