Berita / Riau / Pekanbaru

Disdalduk-KB Pekanbaru Berikan 5 Tips Dalam Peningkatan SDM

Disdalduk-KB Pekanbaru Berikan 5 Tips Dalam Peningkatan SDM

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Pekanbaru Muhammad Amin | Foto : Fauzan/Ayobaca

Ayobaca.id, Pekanbaru - Program Keluarga Berencana (KB) tidak melulu berhubungan dengan kontrasepsi. Namun, KB membentuk sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang dimulai dari keluarga.

Begitu dikatakan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk-KB) Kota Pekanbaru Muhammad Amin.

Kata Amin, ada lima hal yang perlu dilakukan dalam pembinaan Keluarga Berencana (KB) yang dapat mendukung peningkatan SDM berkualitas tersebut.

"Kita ada beberapa langkah untuk itu, yang pertama mendewasakan usia perkawinan. Keluarga yang mendewasakan usia perkawinan akan tahan, dan mungkin menghasilkan kelurga yang sehat," kata Amin, dihubungi ayobaca.id, Minggu (16/1/2022).

Kemudian, keluarga juga harus melakukan pengaturan kelahiran. Dalam melakukan pengaturan kelahiran ini dapat dilakukan dengan cara jangka pendek maupun jangka panjang.

"Untuk jangka panjang bisa menggunakan implan, kalau untuk jangka pendek bisa dengan pil, kondom, dan suntik," jelasnya.

Amin menjelaskan perlunya ketahanan keluarga untuk menjaga fisik dan psikis dan ajaran agama dalam keluarga. Ketahanan keluarga juga sangat penting agar keluarga dapat berfungsi dengan baik, serta mencegah stunting atau gizi buruk.

"Program ini sudah kami lakukan dengan membentuk satgas peduli stunting, untuk menjaga dan mengawasi ibu mulai dari hamil hingga usia anak 2 tahun, kita perhatikan soal gizinya," jelasnya.

Selain itu, peningkatan kesejahteraan keluarga dengan melakukan usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera. Peningkatan itu dapat dilakukan melalui pusat pelayanan keluarga sejahtera (PPKS).

"Melalui PPKS, boleh konsultasi masalah ekonomi, masalah kontrasepsi," kata Amin

Lanjutnya, tidak hanya untuk keluarga muda, Amin mengatakan bahwa lanjut usia juga masih dapat dilakukan pembinaan. Sehingga warga lanjut usia ini tidak dipandang sebagai beban dalam keluarga.

"Kita bina keluarga lansia jangan sampai mereka (lansia) dijadikan beban. Mereka masih bisa produktif, maka dari itu kita lakukan pembinaan," jelasnya. (Fzn)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :