Berita / Riau / Pekanbaru

Musim Hujan Tiba, Pengelola Objek Wisata dan Wisatawan Diminta Lebih Berhati-hati

Musim Hujan Tiba, Pengelola Objek Wisata dan Wisatawan Diminta Lebih Berhati-hati

Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat.

Pekanbaru – Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Riau, Roni Rakhmat, mengeluarkan imbauan penting kepada seluruh pengelola destinasi wisata dan wisatawan yang berkunjung ke Riau. Imbauan ini terkait dengan masuknya musim hujan dan potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi di wilayah tersebut.

Roni Rakhmat menjelaskan, bahwa berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, Riau akan mengalami peningkatan curah hujan dalam beberapa bulan ke depan. Potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir perlu diwaspadai.

Disampaikan, cuaca ekstrem dapat menyebabkan berbagai dampak negatif bagi sektor pariwisata, seperti banjir, tanah longsor, dan kerusakan infrastruktur wisata. Sementara, kondisi cuaca yang tidak menentu dapat berdampak signifikan terhadap keselamatan dan kenyamanan wisatawan.

Lokawisata Kuala Terusan, Kabupaten Kampar, Riau.

"Hujan deras, angin kencang, bahkan potensi banjir bisa mengganggu kenyamanan wisatawan dan merusak fasilitas wisata. Kesiapsiagaan kita semua sangat penting untuk meminimalisir dampak negatif dari cuaca ekstrem terhadap sektor pariwisata," ujar Roni Rakhmat, Senin (25/11/2024).

Roni mengimbau kepada seluruh pengelola destinasi wisata di Riau agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca, melakukan pengecekan rutin terhadap fasilitas dan infrastruktur wisata. Kemudian, menyediakan peralatan darurat seperti perahu karet, tali tambang, dan lampu senter. Lalu, memberikan informasi terkini mengenai kondisi cuaca kepada wisatawan. dan menyiapkan jalur evakuasi jika terjadi bencana.

Wisatawan juga diimbau untuk membawa perlengkapan yang sesuai dengan cuaca hujan, seperti jas hujan, payung, dan sepatu anti slip, mengikuti arahan dari pengelola destinasi wisata. "Selanjutnya, tidak melakukan aktivitas yang berisiko di area yang rawan bencana dan memastikan kondisi kesehatan tubuh sebelum melakukan perjalanan," sebut Roni.

Lokawisata Alam Sungai Subayang, Kabupaten Kampar, Riau.

Dispar Provinsi Riau akan terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), SAR Pekanbaru, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta pihak terkait lainnya. Hal ini untuk memantau perkembangan cuaca dan memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat.

Kadispar Riau menegaskan, bahwa keselamatan wisatawan adalah prioritas utama. Oleh karena itu, semua pihak harus bekerja sama untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan kerugian akibat cuaca ekstrem.

"Masyarakat juga memiliki peran penting dalam upaya mitigasi bencana. Masyarakat diimbau untuk, meningkatkan kesadaran akan risiko bencana, aktif mengikuti pelatihan evakuasi dan memberikan informasi kepada pihak berwenang jika terjadi bencana," tuturnya.

Roni Rakhmat berharap agar semua pihak dapat bekerja sama untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan wisatawan di Riau. "Pengelola destinasi wisata harus memastikan bahwa semua fasilitas dalam kondisi baik dan aman. Selain itu, jalur evakuasi harus jelas dan mudah diakses. Jangan lupa untuk menyediakan posko informasi dan peringatan dini bagi pengunjung," ujar Roni.

Menanggapi kondisi ini, pengelola wisata alam Subayang Holiday, Dody Rasyid Amin merespons positif imbauan Kadispar Riau. Menurutnya hal itu langkah penting untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan wisatawan. 

"Kami menyambut baik imbauan Kadispar Riau, karena memang sangat berbahaya memaksakan diri tetap buka layanan. Apa lagi kawasan wisata Subayang sekitarnya wisata air," kata Dody ketika dihubungi, pada Senin.

Ia menjelaskan, pihaknya telah memberitahukan kepada seluruh pelaku usaha wisata di Sungai Subayang, Kabupaten Kampar untuk menutup sementara destinasi tersebut. Hal ini lantaran kondisi cuaca tidak memungkinkan dan sejumlah ruas jalan yang putus.

"Saat ini ada 36 penjual paket wisata outdoor di Sungai Subayang. Ada destinasi air terjun, telusur sungai, dan area kamping di Desa Tanjung Belit dan Desa Gema. Untuk sementara, kami semua [pelaku usaha wisata], sepakat menutup kegiatan wisata Sungai Subayang sampai kondisi normal kembali," katanya.

"Ada dua ruas jalan yang putus untuk menuju lokawisata Sungai Subayang, yakni di perbatasan Desa Gema dan Padang Sawah. Kemudian, di Perbatasan Desa Lipat Kain, lokasi ini jalur masuk menuju Desa Gema dan Desa Tanjung Belit," jelasnya.

Meskipun cuaca ekstrem dapat mengganggu aktivitas wisata di beberapa tempat, namun masih banyak potensi wisata lain yang dapat dinikmati di Riau, seperti wisata sejarah Istana Siak dan Candi Muara Takus. Kemudian adapula sejumlah destinasi wisata di Kota Pekanbaru.

Imbauan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau terkait kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem merupakan langkah penting untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan wisatawan. Dengan kerja sama semua pihak, diharapkan sektor Pariwisata Riau dapat tetap tumbuh dan berkembang dengan baik. (*)


Komentar Via Facebook :